Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

tik tik tik merintik malam

bias pada hujan pada kisah yang kita mulai pada rasa yang kita bangun atas nama apa yang mesti dijaga ada rintik yang diqiaskan dengan hujan ada mendung yang disimpan sendiri tidak juga ia menjadi hujan hanya menggenang sendiri hanya menampakkan matahari membayang sendiri menyendu menyepi atas kata tidak namun ia atas nama kitapun hanya menjadi aku memahamimu bagiku bagai laut dengan sungainya

suara hujan

hujan di bulan desember aku tau kisah ini tidak seroman hujan bulan juni karyanya sapardi hujan ini tidak selebat hujan kemarin dikala cahaya sinar matahari tersungkur pecah diufuk barat tensentuh lembut sekilat sinar senja hujan di sore hari bulan desember tentang kita yang terjebak ruang pengap terhempas nafas yang beragam aroma tentang kau yang resah ingin pulang jua tentang aku yang risih atas kepulanganmu hujan bulan desember menjadi saksi kita berdua pernah bersama di bawahnya bagai anak-anak bermain air bagai angsa bermandian dikolam hujan bulan desember adalah hari kali pertama aku mengantarmu pulang sejak sajak mahasiswa baru sampai ibadat rindu dan hujan bulan desember adalah tentangmu yang masih sama sandaran rindu alas samar kepastian rasa yang tak terlerai jelas

ibadat rindu

obrolan kita bagaimana perihal rasa yang kita semayamkan pada hakikat qalbu tentang ritual rindu yang kita ibadatkan disetiap senja dan petang masihkah ia kau yakini ada ataukah ia renggang dari  kerberadaannya malam begitu sunyi lagi senyap pada obrolan singkat kita menyamarkan jejak tapak langkah kemarin ejaan jejak menuai belukar awalan semoga sesudahnya ia terpatri dalam rasa yang masih kita anut