Langsung ke konten utama

ibadat rindu

obrolan kita

bagaimana perihal rasa yang kita semayamkan pada hakikat qalbu
tentang ritual rindu yang kita ibadatkan disetiap senja dan petang
masihkah ia kau yakini ada
ataukah ia renggang dari  kerberadaannya

malam begitu sunyi lagi senyap
pada obrolan singkat kita
menyamarkan jejak tapak langkah kemarin
ejaan jejak menuai belukar awalan

semoga sesudahnya
ia terpatri
dalam rasa yang masih kita anut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelucon Rindu

Sejak sajak mulai berjejak Mengajarjan tentang untaian rindu itu Merah jingga membara, merona indah di ufuk timur kota ini Mengantar sang fajar mengajar putranya yang pulang lalu ada lagi Sepanjang hari berusia, terik dan hujan memangku semesta Bernaung kita di terik berlindung kala di guyur Tentang mu yang aku jatuhkan cintaku Yang aku ceritakan rindu dengan segala nada dan rasa Yang menjelma kamu dalam kata-kata Aku tak pandai merindu tidak pula mencintai Tapi nyatanya tentang itu mendekap erat sembari cerita tentangmu Andai semua kata-kataku kau percaya sebagai rindu Aku berharap kau tau itu tentangmu saja Tanpa harus terpasung ketakpastian Akan arah kerinduan ini Rindu yang masih kau anggap lelucon