Langsung ke konten utama

Lelucon Rindu

Sejak sajak mulai berjejak
Mengajarjan tentang untaian rindu itu

Merah jingga membara, merona indah di ufuk timur kota ini
Mengantar sang fajar mengajar putranya yang pulang lalu ada lagi
Sepanjang hari berusia, terik dan hujan memangku semesta
Bernaung kita di terik berlindung kala di guyur

Tentang mu yang aku jatuhkan cintaku
Yang aku ceritakan rindu dengan segala nada dan rasa
Yang menjelma kamu dalam kata-kata
Aku tak pandai merindu tidak pula mencintai
Tapi nyatanya tentang itu mendekap erat sembari cerita tentangmu
Andai semua kata-kataku kau percaya sebagai rindu
Aku berharap kau tau itu tentangmu saja
Tanpa harus terpasung ketakpastian
Akan arah kerinduan ini
Rindu yang masih kau anggap lelucon

Komentar