Langsung ke konten utama

Simbolik kitA

Cerita-KU

Dalam kataku menya'irkan alur cerita tentang kita
Sampai pada titik saling merawat harapan
Masih  tak bisa ku bahask

an kemasan segala rindu
Kerap sepinya waktu membisikkan prasangka
Tentang itu yang sampai saat ini aku tak mengerti harus bagaimana

Aku ingin bercerita tentang simbol
Simbol rindu yang kita anut
Simbol rasa yang kita wakili
Simbol agama yang kerap kita ceritakan

Lumrah kutemui rasa yang mewakilimu dalam perihal rindu ini
Cumbu cemburu kadang merayu asa dan rasa
Hadirkan kombinasi lain pada segi tiga sisi
Merajut rasa baru yang samar menguntai

Tentang itu yang sama kita sepakati
Sejak semalam dalam larutan hitam kopi dan pekat malam
Dan itu selesai dalam keyakinan kita
Dan jua pada harapan yang kita  jaga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lupa jalan pulang

Tentang desakkan napas ribuan manusia kemarin Mengajak aku jatuh cinta padamu Sesak dan pengap ruang lekas ia punah Terjatuh lalu lenyap pada manis senyummu Bola hening matamu Kerap kali aku mencurinya tanpa kau sadari Mencuri menatap wajahmu diantara lalu lalangnya mereka Kerap kali hendakku mendekap disisimu Ingin aku ceritakan, pengapmu biarlah aku yang tanggung Kala itu aku jatuh cinta pada manis senyummu lalu pada indah bola matamu dan menjelma cantik parasmu Rasa-rasanya aku jatuhkan cintaku untukmu Berharap lekaslah kau pungut lalu rawat ia pada taman hatimu Yang kau hiasi dengan lembutnya sentuhan cintamu Sekejap itu aku jatuh cinta Hanya sehari dalam kurun itu Lalu esoknya tentang itu pulang Hilang dan lenyap begitu saja Maaf untuk rasa yang kemarin Dan untuk yang hari ini #sm98

Lelucon Rindu

Sejak sajak mulai berjejak Mengajarjan tentang untaian rindu itu Merah jingga membara, merona indah di ufuk timur kota ini Mengantar sang fajar mengajar putranya yang pulang lalu ada lagi Sepanjang hari berusia, terik dan hujan memangku semesta Bernaung kita di terik berlindung kala di guyur Tentang mu yang aku jatuhkan cintaku Yang aku ceritakan rindu dengan segala nada dan rasa Yang menjelma kamu dalam kata-kata Aku tak pandai merindu tidak pula mencintai Tapi nyatanya tentang itu mendekap erat sembari cerita tentangmu Andai semua kata-kataku kau percaya sebagai rindu Aku berharap kau tau itu tentangmu saja Tanpa harus terpasung ketakpastian Akan arah kerinduan ini Rindu yang masih kau anggap lelucon