Langsung ke konten utama

Lupa jalan pulang

Tentang desakkan napas ribuan manusia kemarin
Mengajak aku jatuh cinta padamu
Sesak dan pengap ruang lekas ia punah
Terjatuh lalu lenyap pada manis senyummu

Bola hening matamu
Kerap kali aku mencurinya tanpa kau sadari
Mencuri menatap wajahmu diantara lalu lalangnya mereka

Kerap kali hendakku mendekap disisimu
Ingin aku ceritakan,
pengapmu biarlah aku yang tanggung

Kala itu aku jatuh cinta pada manis senyummu
lalu pada indah bola matamu
dan menjelma cantik parasmu
Rasa-rasanya aku jatuhkan cintaku untukmu
Berharap lekaslah kau pungut lalu rawat ia pada taman hatimu
Yang kau hiasi dengan lembutnya sentuhan cintamu

Sekejap itu aku jatuh cinta
Hanya sehari dalam kurun itu
Lalu esoknya tentang itu pulang
Hilang dan lenyap begitu saja

Maaf untuk rasa yang kemarin
Dan untuk yang hari ini

#sm98

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelucon Rindu

Sejak sajak mulai berjejak Mengajarjan tentang untaian rindu itu Merah jingga membara, merona indah di ufuk timur kota ini Mengantar sang fajar mengajar putranya yang pulang lalu ada lagi Sepanjang hari berusia, terik dan hujan memangku semesta Bernaung kita di terik berlindung kala di guyur Tentang mu yang aku jatuhkan cintaku Yang aku ceritakan rindu dengan segala nada dan rasa Yang menjelma kamu dalam kata-kata Aku tak pandai merindu tidak pula mencintai Tapi nyatanya tentang itu mendekap erat sembari cerita tentangmu Andai semua kata-kataku kau percaya sebagai rindu Aku berharap kau tau itu tentangmu saja Tanpa harus terpasung ketakpastian Akan arah kerinduan ini Rindu yang masih kau anggap lelucon