Untuk
Bumi-ku
(surat cinta untuk bumiku)
08/12/017
Perihal berita itu kami berkaca
Bukan malah berkacak pinggang
Di atas panggung keserakahan
Meng-aktor-i alam atas nama tuan-nya
Beribu kepala meratapi nasib dalam mihrab-nya sembari berdo'a
Namun sayang tangan tak bertanggung jawab
Malah menolak
do'a dan mengundang bencana alam
Kita tau mahluk teraniaya do'anya di dengar oleh tuhan
Lalu kita merasa dianiaya dan berdoa dalam keramaian
Mengeluh kala hujan rahmat berganti wajah dalam buaian laknat
Tat kala alam mulai enggan bersahabat
Tat kala do'a penghuni hutan di ijabah
Do'a ranting yang kehilangan pohon
Do'a daun yang kehilangan dahan
Do'a ikan yang kehilangan air
Do'a burung yang kehilangan sarang
Do' hutan yang kehilangan rimba
Do'a bayi yang kehilangan alam masa depan
Do'a leluhur yang kehilangan jasanya
Do'a kita dalam memulai belajar menata hidup baru
Bercermin, memperbaiki segala yang telah rusak
Lalu tertatih merangkak
Berjalan
Berlari
Merebut masa depan alam yang harmoni
Komentar
Posting Komentar