Sebuah jalan menuju HUJAN
(sajak hujan 02)
21/12/017
Do'a ibu untuk bumi ibu pertiwi
Do'a pengawal ibu tuk darah
yang tumpah di tanah
Do'a sang resi kepada pujaan
alam raya
Do'a buyut dari nenek moyang pejuang
Negeri yang mencari arah di
simpang jalan
Suatu jalan menuju hujan
Apatah lagi yang dicari, langit
juga langit yang sama
Curahnya hujan lain. Apa langit
sudah retak..?
Sebuah jalan menuju hujan
Terselip diantara poros hari
dan musim
Tersemai harapan pada genggaman
tangan anak-anak
Meraih, saling merangkul agar
tak berjauhan
Seia sekata, searah setujuan
memboyong negeri dalam tahta bersama
Sebuah jalan menuju hujan
tersandung dalam
lingkaran kemarau berkepanjangan
Sedang memanen akan selesai
Menanam belum jua dimulai
Sebuah jalan menuju hujan
kita masih merangkak sedang
hujan menjelma dalam mitologi
empu tantular(pemilik kata bhineka tunggal ika)
Do'a semesta dalam mengemis
kekayaan alam tak lagi cukup
Paceklik semakin mencekik
Tapi kita tak harus tercekik
Sebuah jalan menuju hujan
Jalan itu telah ada sejak lama
Pejalan terlampau banyak kepala
sedang jalan hanya satu
Hujan masih dituju, dalam anganpun
masih belum sampai
Kita masih percaya akan sebuah
cita-cita
Merangkul mimpi dalam derap
langkah fajar
Menari di bawah terik dengan alas
dan kaki telanjang
Sebab hujan masih dipercayai
sebagai cita-cita kehidupan
#sm98
Komentar
Posting Komentar