Langsung ke konten utama

sajak hujan


Masih disini
(dalam sajak hujan)
sm98
14/11/017

Aku masih disini, sejak awal disini
Menunggu yang tak bertuan
Menunggu tanpa arti yang lebih
Hanya menunggu, sekadar menunggu saja

Kala datang kesini aku berharap bisa cepat kembali
Tidak seperti hari yang lalu, malam mulai larut akupun beranjak pergi
Di ujung Sore yang awannya mendung seketika
gerimis menitik perlahan menyentuh atap

Seketika jua wajah langit jingga diselimuti kabut hitam 
Wajah senja jingga bergegas menjauh lalu usai
Tak ku temui lagi jingga pada langit yang mendung
Malam turun menyelimuti wajah bumi

Sempurnalah gelap dalam iringan irama hujan 
Aku masih disiini, sedari tadi waktu bersamamu
Aku masih menunggu kebaikan langit
Menunggunya menyudahi tangis

Aku masih disini, tetap ditempat ini
Menunggu dan menunggu lagi

#satumey98



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelucon Rindu

Sejak sajak mulai berjejak Mengajarjan tentang untaian rindu itu Merah jingga membara, merona indah di ufuk timur kota ini Mengantar sang fajar mengajar putranya yang pulang lalu ada lagi Sepanjang hari berusia, terik dan hujan memangku semesta Bernaung kita di terik berlindung kala di guyur Tentang mu yang aku jatuhkan cintaku Yang aku ceritakan rindu dengan segala nada dan rasa Yang menjelma kamu dalam kata-kata Aku tak pandai merindu tidak pula mencintai Tapi nyatanya tentang itu mendekap erat sembari cerita tentangmu Andai semua kata-kataku kau percaya sebagai rindu Aku berharap kau tau itu tentangmu saja Tanpa harus terpasung ketakpastian Akan arah kerinduan ini Rindu yang masih kau anggap lelucon