Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

DiTerik remBULAN

Terjaga (K2k:25) Mei Siapa..? Selarut ini mata enggan melepas lelah menolak terkantuk walau sekejap coba berbaring bahkan berubah gerakpun sudah Tapi mata masih saja sama Bersikukuh enggan untuk terpejam kenapa? Dalam dada ada segumpal resah yang belum di uraikan Di kepala ada sebongkah pikiran yang belum di utarakan Dan spersekian persennya tentangmu mengapa? atas keresahan itu hendak-ku ceritakan pada-mu Membaginya bersama Sayang rasa itu berlaku hanya bagiku semata Kala malam begitu sunyi Dan tentangmu teramat sepi

malam membisikkan

Replita tentang-mu (Kepada kunang2:24) Mei, 27-2018 Ada kalanya aku tidak lagi bisa berpikir jernih Kecemburuanku membabi buta Yang padanya prasangka menyamarkan aegala nalar Memaksaku menduga-duga tanpa kejelasan Apatah lagi kebenaran Dan itu masih tentang-Mu Entahlah.. Mungkin aku sudah mulai benar-benar jatuh cinta Setelah sekian kali candaanmu menitipkan jejak Setelah sekian ceritamu sukses menjadi hiburan bagiku Yah.. Aku mulai yakin akan apa yang dirasa Mulai mencuri cinta untukmu Mulai meramu rasa dalam bahasa puisi Kau menjadi yang istimewa bagiku Yang walaupun aku bukan siapa-siapa dimatamu Tapi setidaknya aku masih dalam kewajaranku Masih bisa mencintaimu

PAI Camp

Sajak batang pinus Mei, 10 2018 (K2k:23) (PAI Camp) #sm98 Tegap gagah batangmu menjulang Meninggi mengadah ke langit Kokoh akarmu mencengkram wajah bumi Padanya rerantingan bercabang, ia melukis lekukan keindahan dahan Dedaunanmu tipis melambai angin mendekap sejuk pada derap arus yang melaju Bising angin menerpa kelopak mataku memaksanya terkantuk Lembut titisan angin mengembuni malam menghembuskan dingin disela lembah pinus Menatap langit nampak indah berai gugusan bintang beranak pinang Alam sekeliling selalu damai dalam heningnya malam Selalu tenang bagai air dalam kolam bening Ia isyarakat jiwa tenang disisi semesta menuju tuhan Dikala itu aku ingin melupakanmu sejenak Menuntun jiwa bertadabur dengan semesta Menyatu bersamanya tanpa terhijabi Tapi sayang. Dalam redupan jarak malam itu tentangmu menari-nari dalam ingatanku Masih saja aku menemukan senyumanmu dalam lamunan ku Rona wajahmu merupa jelas pada dinding gelap malam Aku ingin menghindar darimu di ka